This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, July 02, 2010

PERSAINGAN, TREN BISNIS TANAMAN HIAS DAN STRATEGI BISNIS TANAMAN HIAS



Dalam kondisi saat ini iklim bisnis tanaman hias di Indonesia menjadi lesu, Hal ini di sebabkan oleh ulah spekulasi dari beberapa pemain tanaman hias yang menyebabkan terdongkraknya harga tanaman hias menjadi puluhan kali lipat bahkan ada yang menjadi ratusan kali lipat. Selain terdongkraknya harga tanaman hias jenis tertentu juga menyebabkan tumbuhnya nursery tanaman hias. Pertumbuhan nursery tanaman hias ini menurut  Kurniawan Junaedhie dalam artikelnya  mencapai 700%.

Kenaikan  harga dan banyaknya nurseri tanaman hias ini serta kondisi perekonomian di Indonesia yang kurang stabil menyebabkan turunnya permintaan pasar akan tanaman hias. Sepinya permintaan tanaman hias menyebabkan tereliminasinya nursery tanaman hias yang tumbuh pada era Anthurium. Hanya sebagian nursery yang memang serius di bisnis tanamn hias yang masih melanjutkan usahanya. Terlepas dari itu semua dalam bisnis tanaman hias ada beberapa strategi dari teori yang dikemukakan oleh beberapa pakar yang harus dikuasai bagi para pemain di bisnis tanaman hias untuk memenangkan pemasaran tanaman hias ini.

Salah satu teori Michael Porter untuk mampu memenangi persaingan, perusahaan harus memiliki minimal satu dari tiga strategi generik: menjadi pemimpin harga, membuat perbedaan, dan fokus mengincar pasar ceruk (niche market) tertentu. Lebih dari 20 tahun yang lalu (sekitar tahun 1980), Michael Porter, seorang guru besar manajemen di Harvard Business School mengeluarkan teori rantai nilai dalam bukunya yang berjudul “Strategi Persaingan”.

Teori ini menjelaskan bagaimana proses penciptaan nilai terjadi di dalam perusahaan melalui suatu aktivitas utama disertai aktivitas pendukung. Menurut Porter, secara umum aktivitas utama itu terdiri dari logistik ke dalam (inbound logistics), operasi dan produksi, logistik ke luar (outbound logistics) atau distribusi, pemasaran dan penjualan, serta layanan kepada pelanggan. Sedangkan aktivitas pendukung semua aktivitas utama di atas secara umum terdiri dari pengadaan (procurement), manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi (termasuk teknologi informasi), serta infrastruktur kantor yang terdiri dari keuangan, akuntansi, dan administrasi.

Michael Porter juga mengembangkan five forces analysis adalah kerangka untuk menganalisa industri dan pengembangan pada tahun 1979 , lima kekuatan itu adalah :

1. Persaingan/Rivalry. Organisasi Bisnis Tanaman Hias. Anda berada di dalam industri pelayanan yang penuh pemain. Tidak semua pemain adalah pesaing Anda, oleh karena itu Anda harus berhati hati menentukan siapa pesaing terdekat Anda, yang agak jauh, dan yang bukan pesaing Anda. Hal ini penting dilakukan karena Anda perlu memfokuskan strategi persaingan pada hal hal tertentu.

2. Pendatang Baru. Banyak pembuat keputusan yang terlena karena keberhasilannya (complacency) sehingga tidak memperhitungkan organisasi kecil yang sewaktu waktu dapat menjadi pesaing dan mencaplok pangsa pasar Anda. Anda harus mengenali siapa yang berpotensi menjadi pesaing Anda.

3. Kekuatan Pemasok. Kadang kala Anda "terjebak" menggunakan peralatan tertentu dimana pemasoknya memiliki kekuatan untuk mendikte Anda sehingga Anda tergantung kepada pemasok tersebut. Biasanya keadaan ini berlaku untuk barang barang yang hanya sedikit sekali mempunyai pesaing. Tetapi ada kalanya sebagai pelanggan anda memiliki kekuatan besar untuk mendikte pemasok. Keadaan ini terjadi karena Anda merupakan pemakai terbesar produk tersebut dan atau produk tersebut memiliki banyak pesaing. Sebagai pelanggan tentu Anda tidak perlu menekan pemasok Anda, sebaliknya Anda perlu melakukan kerja sama dengan pemasok sehingga mereka akan dapat mendukung pemasaran Anda.

4. Kekuatan Konsumen. Di dalam situasi persiangan yang hebat, dimana hampir di setiap area pemukiman terdapat fasilitas tanaman hias, maka kekuatan konsumen untuk memilih sangat besar. Mereka boleh datang ke kios Anda atau kios pesaing Anda. Masing masing kios tanaman hias memang cenderung memiliki pasar sasarannya, tetapi banyak konsumen tidak tergantung kepada kios tanaman hias.

5. Substitusi. Anda adalah pebisnis tanaman hias, yang bermain industri ini bukan hanya anda, seperti pebisnis individu yang memiliki tanaman hais dan yang lainya yang berhubungan dengan tanaman hias. Artinya pesaing yang Anda harus perhitungkan sebenarnya bukan hanya kios tanaman hias, seperti pebisnis individu dan yang lainya yang berhubungan dengan tanaman hias.

Menurut Kotler Studi manajemen pemasaran mengiktisarkan lima filosofi tentang bagaimana menjalankan praktek pemasaran. Ke lima filosofi tersebut, meliputi pemasaran yang berorientasi (1) produsen (2) produksi (3) penjual (4) pasar (5) pemasaran sosial. Pemasaran berorientasi pasar sebagai artikulasi dari konsep pemasaran yang kini banyak dianut perusahaan. Namun demikian, redefinisi konsep pemasaran masih terus berlangsung, sebagai upaya untuk mencari konsep yang sesuai dengan tuntutan lingkungan.

Selanjutnya Kotler menegaskan, perusahaan perlu melakukan penyesuaian praktek pemasaran dari transaksi marketing menuju relationship marketing. Pemasaran bukan suatu fungsi manajemen yang berdiri sendiri tetapi menjadi kegiatan dalam proses organisasi keseluruhan. 4-P yang merupakan taktik pemasaran bergeser menjadi 3-K ; Kreasi, Komunikasi, dan penghantar nilai ke Konsumen (creating, communicating and delivering nilai to customer).

3-K merupakan kelompok variabel yang dapat dikendalikan organisasi yang dimaksudkan untuk meliput sasaran sehingga dapat memuaskan sebaik mungkin para pelanggan di pasar itu. Kualitas pelayanan adalah senjata ampuh dalam keunggulan perusahaan, terutama perusahaan jasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pangsa pasar adalah peningkatan kualitas pelayanan.

Kualitas pelayanan menjadi pemicu keberhasilan perusahaan pada segala lini. Kualitas pelayanan merupakan kewajiban bagi perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun (terutama) perusahaan jasa. Pakar pemasaran, menyatakan, apapun bisnis anda, pelayanan dapat memberikan sesuatu pembelajaran (Whatever your business, service have something to teach). Pelayanan merupakan kunci sukses, sehingga kualitas pelayanan harus menjadi fokus perhatian manajemen perusahaan ketika menjalankan bisnisnya.

Menurut Kotler, pelayanan yang berkualitas dan memuaskan pelanggan perlu dilakukan terus – menerus, meskipun pengaduan yang diterima relatif rendah. Sekitar 95% konsumen yang tidak puas memilih untuk tidak melakukan pengaduan, tetapi sebagian besar cukup menghentikan pembeliannya. Kualitas pelayanan dapat diukur dengan melihat tingkat kesenjangan antara harapan atau keinginan konsumen dengan persepsi mereka terhadap kinerja produk atau perusahaan yang diterima oleh konsumen yang dapat dijelaskan dalam skala service quality (SERVQUAL scale).

Penelitian menunjukkan bahwa SERVQUAL dapat menjadi alat yang efektif dan stabil untuk mengukur service quality melalui pemasaran. Ada lima dimensi yang digunakan oleh pelanggan untuk menilai kualitas pelayanan pada suatu industri yaitu :

1). Kehandalan (reliability) merupakan suatu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya, dimana kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yaitu ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa ada kesalahan.

2). Ketanggapan (responsiveness) merupakan suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat kepada pelanggan.

3). Jaminan / kepastian (assurance), yaitu pengetahuan dan keramahan karyawan serta kemampuan melaksanakan tugas secara spontan, yang dapat menjamin kinerja yang baik sehingga menimbulkan kepercayaan dan keyakinan pelanggan.

4). Empati (emphaty), yaitu memberikan perhatian yang bersifat individual atau pribadi kepada pelanggan dan berupaya untuk memahami keinginan konsumen.

5). Berwujud (tangibles), yaitu penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik yang dapat diandalkan, serta keadaan lingkungan sekitar sebagai bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.

Ada beberapa definisi perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para pakar, perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsikan dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Namun pakar lain lebih menekankan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan, yaitu: 1), Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga ; 2), Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk yang bermacam-macam.

Untuk dapat memahami perilaku belanja dari konsumen, Kotler mengemukakan bahwa terdapat tiga tahapan yang harus dilalui, yaitu; 1), Aktivitas promosi dan dan stimulus lain ; 2), Karakteristik pembeli : 3), Respon dari pembeli.
Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang/jasa yang diinginkannya.
Perilaku konsumen suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keyakinan konsumen terhadap produk yang bersangkutan, keyakinan terhadap referen serta pengalaman masa lalu konsumen.
Berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli dikenal istilah minat beli. Minat beli merupakan bagian dari proses menuju ke arah tindakan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen. Hal ini merupakan bagian dari kajian perilaku konsumen.
Keaneka ragaman hayati tanaman hias memiliki dimensi yang berbeda-beda, baik dari sisi bentuk, jenis warna dan keunikannya. Hal ini yang membuat para penggemar tanaman hias dan peminat pertanian rajin mengkoleksi tanaman untuk dijadikan sarana kepuasan dan kegemaran, namun dilain sisi harga tanaman hias ini menampilkan harga yang sangat tinggi yang tergantung dari keunikan tanaman itu.

Tanaman hias adalah kebutuhan jasmani, yang pemenuhannya setelah orang bisa memenuhi kebutuhan pokok sandang, pangan dan papan. Kebutuhan diluar kebutuhan pokok, adalah barang-barang yang memiliki sensitifitas yang tinggi. Suatu saat akan digemari dan harganya akan melambung karena permintaan menjadi banyak, disaat lain akan menurun tajam begitu permintaannya mandek.

Adanya trend tanaman yang berpola keindahan tertentu, akan memicu trend tanaman lain yang memiliki pola yang sama. Trend aglaonema, tanaman hias daun dengan pola daun beraneka ragam, kemudian memicu trend tanaman lain yang memiliki pola daun beraneka ragam seperti puring, kaladium, sampai anthurium.

Sangatlah sulit memprediksi, tanaman hias jenis apa yang akan menjadi trend atau mode di saat yang akan datang. Itulah mengapa, tiba-tiba ketika anthurium menjadi mode, harganya sangat melambung tinggi, karena saat itu tidak banyak petani yang memilikinya.
Sebelum 4 tahun yang lalu, anthurium Jemanii setinggi setengah meter mungkin harganya hanya puluhan ribu rupiah. Anthurium jenis ini adalah yang memiliki pertumbuhan cukup lambat, sehingga petani enggan memperbanyak karena tidak bisa secara instant memproduksi dalam jumlah banyak, sedang harganya rendah.
Sampai saat ini, apa yang akan menjadi trend di tahun 2010. Kita hanya bisa mengenali dari ciri-ciri utama tanaman yang suatu saat bisa menjadi trend. Walaupun tidak bisa memastikan kapan waktunya, cirinya yaitu ; tanaman yang dapat dirawat dengan mudah. Sebagian besar konsumen tanaman hias adalah kalangan yang awam terhadap pemeliharaan tanaman.
Lama direnungkan, tahun pun berlalu, harga tanaman tampaknya makin terdesak turun. Ada yang susah karena dulu membeli dengan harga mahal. Tapi ada juga yang girang karena berpendapat ini saat pas untuk membeli tanaman hias, terutama bagi yang selama ini “nyidam”.

Apa yang harus dilakukan. Belakangan ini, setelah melalui fase cooling down, tampaknya harga juga sudah terdesak jauh, melampaui harga normalnya. Sekaranglah saat yang tepat bagi pecinta tanaman menambah koleksinya. Kenapa?

Berkembangnya kegiatan usaha tanaman hias di Kota Depok dan beberapa kota-kota di Indonesia, berkaitan dengan nuansa kehidupan perkotaan yang semakin menyadari kebutuhan akan keasrian lingkungan di tengah padatnya penduduk dan keterbatasanan yang ada. Terutama kota depok merupakan kota yang sedang membangun. Pada kota dengan sifat seperti ini banyaknya pembangunan perumahan dan infrastruktur jalan umum membutuhkan juga tanaman hias sebagai elemen dalam perumahan dan jalur hijau.

Tanaman hias secara psikologis dapat memberikan keindahan dan kesegaran, sedangkan dari sisi ekologis tanaman mampu menekan tingginya polusi udara menjadi paru-paru kota yang menghasilkan oksigen dan menyerap gas beracun. Tanaman hias adalah salah satu pilihan penyaluran hobi yang digandrungi sebagian masyarakat akhir-akhir ini. Bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan tanaman hias sudah tidak asing lagi untuk halaman depan maupun belakang rumah yang dilengkapi lagi dengan berbagai asesoris lainnya.

Kegandrungan akan tanaman hias ini telah menyebar hingga di pelosok pedesaan, saat ini animo masyarakat terlihat memelihara dan menghiasi halaman rumah mereka dengan aneka ragam jenis tanaman hias, dari bernilai harga murah meriah hingga relatif mahal.

Data menunjukkan bahwa dari berbagai macam pameran yang diikuti peserta, gairah konsumen makin meningkat. Contohnya pameran Flona yang setahun sekali diadakan di Lapangan banteng, selalu menjadi agenda tahunan karena di pameran tersebut, hasilnya selalu signifikan bertambah. Bahkan beberapa pameran di luar kota, juga menunjukkan gairah yang sama.

Pameran juga digunakan sebagai ajang edukasi pasar. Pada saat pameran, konsumen bisa bertemu dan berkomunikasi secara langsung dengan produsen. Komunikasi tidak hanya sebatas produk apa yang diperjual belikan, tetapi juga banyak pertanyaan menganai perawatan tanaman, serta tanya jawab tentang kesulitan-kesulitan yang dialami konsumen, sehingga menjadi ajang konsultasi konsumen kepada produsen.
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hias, 2008, kegiatan pameran diharapkan dapat memberi manfaat :
1. Peningkatan kompetensi institusi dan apresiasi pengguna terhadap lembaga       penelitian.
2. Penyebarluasan dan distribusi varietas baru tanaman hias
3. Peningkatan peluang investasi
4. Penyempurnaan program penelitian dan pengembangan tanaman hias dari hasil umpan balik dan evaluasi pencapaian hasil dan kinerja lembaga penelitian secara keseluruhan.

Pameran dapat menjadi ciri eksistensi sebuah perusahaan beserta produk-produknya. Perusahaan yang rutin mengikuti pameran, akan memiliki citra positif di kalangan konsumen. Pameran bukan hanya mengejar transaksi setinggi-tingginya. Tetapi, juga sangat mementingkan edukasi kepada masyarakat terhadap kecintaan pada tanaman hias. Sehingga dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat yang bertanya, mulai dari jenis dan nama tanaman hingga ke bagaimana cara pengembangbiakan, menanam, ataupun merawat tanaman.

Masyarakat diberikan penjelasan tentang tanaman hias dan keindahannya. Pameran perlu dilakukan karena peranan pameran sangat besar untuk membangkitkan antusiasme masyarakat. Sebagian besar orang menganggap belanja tanaman hias bukanlah kebutuhan mendesak. Jika membeli tanaman, kemudian dengan pengetahuan yang sangat terbatas, mencoba untuk merawat di rumah, dan berikutnya tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik, maka tentu konsumen tersebut akan merasa suka, bahkan mungkin pada masa berikutnya akan mencari jenis tersebut yang berharga lebih mahal. Pameran juga menjadi ajang komunikasi langsung antara produsen dengan konsumen.

Makin tinggi pengetahuan konsumen mengenai tanaman hias, tentu akan menambah kualitas pemeliharaan tanaman hias di tingkat konsumen, sehingga konsumen puas dengan tanaman hias, dan muara akhirnya tentu menambah jumlah kolektor yang selalu membeli tanaman hias. Perusahaan akan mendapat data secara langsung produk-produk apa yang disukai konsumen, sebaliknya konsumen juga bisa secara langsung menanyakan berbagai hal tentang produk.

Dalam kegiatan pameran ini ada dua pelaku yang penting yang mendominasi kegiatan, yaitu; supply urban farming dan buyer urban farming. Namun sesungguhnya urban farming mengandung arti yaitu suatu aktivitas pertanian yang dapat berupa kegiatan bertani, beternak, perikanan, kehutanan, yang berlokasi di dalam kota atau di pinggiran suatu kota.

Peran pertanian (urban farming) terhadap pertumbuhan dan perkembangan kota,
diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru, 2) Meningkatkan efisiensi biaya transportasi, 3), Penyediaan kebutuhan pangan bagi penduduk kota dan sekitarnya sehingga ketahanan pangan dapat berkelanjutan. 4) Peningkatan taraf hidup masyarakat, 5), Peningkatan pendapatan daerah kota dengan adanya diversifikasi dari kegiatan pertanian, diantaranya kegiatan wisata pertanian, kegiatan pengolahan hasil pertanian dan lain sebagainya.

Selain itu lesunya bisnis tanaman hias ini juga dapat disiasati oleh para pemilik nurseri dan para pelaku usaha di bisnis tanamn hias ini dengan menciptakan beberapa tren tanaman hias yang belum pernah di munculkan sebelumnya. Banyaknya Species tanaman hias yang memiliki varian yang berbeda jika didijadikan satu tanaman dengan cara di sambung (Kopulasi) akan menciptakan tren yang baru sehingga konsumen akan merasa senang karena bisa membeli beberapa jenis tanaman dalam satu pohon. Selain itu para pemain tanaman hias juga bisa membuat tanaman cepat besar dengan menyambungkan tanaman hias yang menjadi tren saat ini dengan tanaman yang batang bawahnya kurang menjual. Seperti tanaman Jalitri sebagai batang bawah dengan Star Jasmine sebagai batang atas seperti tren saat ini yang sedang berkembang di Kota Depok. Tren-tren lain juga dapat dikembangkan di kota-kota lain dengan kejelian para pelaku bisnis tanaman hias. Tren seperti ini juga pernah dilakukan oleh pelaku pebisnis tanaman hias di Jakarta tepatnya di daerah Meruya dengan menyambungkan tanaman Suru dengan Euphorbia yang ketika tahun 2006 menjadi tren. Hal tersebut menciptakan tanaman Euphorbia dengan bunga warna-warni dan sosok yang besar.

Melalui pendekatan pemikiran para para pakar diatas, pertanyaan tentang bagai mana strategi pemasaran tanaman hias saat ini, apa jenis tanaman hias yang lagi trend, bagaimana bentuk dan sistem strategi para pesaing saat ini dan bagaimana prilaku konsumen yang ada akan dapat diketahui.

Sunday, May 11, 2008

Tata Krama Berjualan Tanaman Hias


Dunia usaha mengenal etika dan punya mekanisme yang harus dipatuhi semua pihak. Kita tidak perlu belajar etiket di John Robert Power atau membaca buku-buku Dale Carnegie untuk berbisnis tanaman hias. Namun, kalau kita mau menjadi pebisnis tanaman hias bermartabat, dan dihormati, seyogyanya memang harus tahu tatakrama yang berlaku di dunia tanaman hias seperti berikut ini.

  • Beli Putus, Jangan Konsinyasi
    Jangan pernah berniat untuk membeli secara konsinyasi atau titip jual tanaman hias. Tanaman hias adalah komoditas dengan karakter khusus. Belilah secara putus, soal pembayaran tunai atau berhutang itu soal lain. Tidak lazim Anda mengembalikan ke pemiliknya kalau tanaman tersebut tidak laku.
  • Jangan Bagi Kartu Nama di Tempat Orang
    Jangan suka membagi kartu nama di gerai orang lain. Mungkin si empunya gerai tidak menegur Anda terang-terangan, tapi dia pasti mencap Anda sebagai pedagang tanaman bokek yang kampungan.
  • Jangan Berdagang di Tempat Orang
    Jangan suka berjual beli di gerai orang lain. Ini sangat menyebalkan.
  • Jangan Membujuk Pelanggan Orang
    Jangan mengajak atau membujuk pembeli yang sedang berada di gerai orang untuk datang ke gerai Anda kalau Anda tidak mau dianggap pedagang kutukupret.
  • Jangan Menjelek-jelekkan Pesaing
    Jangan suka menjelek-jelekkan reputasi rekan atau kolega Anda. Kalau barang Anda dibilang mahal, dan kolega Anda dibilang murah, santai saja. Bilang saja, mungkin dia beli lebih murah, sedangkan Anda kulakan dengan harga mahal. Rezeki tak akan lari ke mana-mana.
  • Jangan Jual Lebih Murah ke Konsumen
    Kalau Anda mau menjadi pedagang tanaman hias yang jempolan, Anda akan membedakan harga untuk pedagang (yang membeli dari Anda untuk dijual lagi) dengan mereka yang hanya membeli satuan atau eceran. Tidak etis, kalau menjual barang yang sama dengan harga sama, padahal yang satu pedagang yang satu pengecer. Pedagang yang membeli tanaman Anda bisa diibaratkan kaki Anda. Kalau Anda menjual dengan harga sama ke pengecer, itu sama saja dengan menebas kaki Anda sendiri alias ‘bunuh diri’ namanya.

(Dikutip dari buku "JURUS SUKSES BISNIS TANAMAN HIAS", Kurniawan Junaedhie, PT Pustaka Agro Media, Jakarta, 2007)

Beberapa Cara Jualan Tanaman Hias


Mau berbinis tanaman hias? Apakah harus sewa lapak? Banyak model bisnis bisa dipilih. Betulkah modal uang mutlak diperlukan? Siapa bilang? Ternyata jadi buser atau hunter bisa jadi pilihan. Modal hanya handphone yang bisa MMS. Berikut ini beberapa model bisnis yang bisa Anda pilih sesuai dengan kondisi keuangan, kesehatan, dan cita-cita pribadi sejak kecil.

Sewa dan Buka Gerai Tanaman Hias
Ini cara paling konvensional. Menjual tanaman hias dengan cara menyewa lapak di tempat terbuka. Kalau Anda punya nyali dan mau sedikit nekad, bisa menggunakan lahan kosong milik pengembang yang tidak difungsikan atau lahan kosong milik siapa saja. Cuma konsekuensinya, Anda harus siap-siap dikejar petugas Trantib dan berurusan dengan para preman. Jelas, cara ini tidak dianjurkan. Yang paling baik, sewa saja secara resmi lapak-lapak di sentra-sentra tanaman hias yang juga resmi. Di Jabodetabek misalnya ada di Ragunan; Flona Alam Sutera di Serpong Tangerang, dan Pusat Tanaman Hias BSD City di Kompleks Taman Tekno Tangerang.

Sistem sewa biasanya dihitung per bulan atau per tahun di luar biaya kebersihan dan keamanan. Hitungan untuk tahun 2007, rata-rata per tahun 5—10 juta rupiah untuk setiap kapling. Kalau lahan sudah habis di tempat resmi tadi, Anda bisa ‘membeli hak pakai’ pada penyewa lama secara ‘bisik-bisik’. Dengan catatan, penyewa lama sudah bosan. Harga beli ‘hak pakai’ juga bervariasi, antara Rp20—100 juta per kapling.

Menyewa lapak di sentra penjualan tanaman hias resmi, selain tidak dikejar-kejar petugas Trantib, Anda juga tidak perlu repot-repot promosi. Karena sentra tanaman itu sendiri sudah mampu mengumpulkan pengunjung. Paling tidak, kalau Anda belum punya pelanggan, kalau nasib baik, ada pelanggan tetangga ‘kesasar’ masuk ke gerai Anda. Yang perlu Anda lakukan tinggal memajang tanaman-tanaman yang bagus, mempekerjakan karyawan yang ramah, dan membuat gerai Anda menyenangkan.

Sewa Stan dan Buka Pameran
Pameran tanaman hias merupakan ajang promosi dan ajang penjualan yang bagus. Pihak penyelenggara melakukan banyak promosi untuk mengudang konsumen datang. Kalau Anda sewa stan dan buka pameran di situ, bukan mustahil gerai Anda dikunjungi orang, dan tanaman Anda dibeli orang.

Sekadar informasi, di Jabodetabek, sewa stan pameran saat ini berkisar Rp750.000 sampai Rp3.000.000, untuk gerai ukuran 3 x 5 meter, selama pameran berlangsung antara 7 sampai 10 hari. Di Jakarta ada beberapa event pameran tanaman yang berskala nasional, seperti Pameran Flora Fauna di Lapangan Banteng setiap bulan Agustus, atau pameran-pameran tanaman hias yang diselenggarakan Majalah Trubus. Namun, banyak juga pameran-pameran serupa yang diselenggarakan oleh Pemda, Supermal, atau event-event organizer di banyak tempat.

Yang perlu Anda lakukan adalah selain menyiapkan tanaman hias andalan juga mencetak kartu nama untuk disebar. Jangan lupa cetak nomor telepon Anda jelas-jelas agar setelah pameran usai, tanaman Anda tetap dibeli orang.

Open House
Open house atau buka nurseri di rumah sendiri paling enak. Anda bisa setiap hari menongkrongi, memantau, dan menerima pembeli. Kalau bisnis Anda laku, Anda boleh bilang pada keluarga di rumah yang ikut menyaksikan, bahwa jadi pedagang tanaman hias tidak ‘hina’. Cara ini gampang dilakukan bila Anda punya pekarangan atau lahan yang memenuhi persyaratan. Namun bagi yang tidak punya lahan, jangan berkecil hati, bisa bikin dak di atas rumah.

Enaknya, para tetangga yang lewat dan melihat, atau sanak keluarga yang kebetulan mampir bisa menjadi pengiklan bisnis Anda. Syukur-syukur mereka juga ikut tergerak untuk membelinya, bukan malah memintanya secara gratis. Kalau yang terakhir ini terjadi, jangan sekali-kali Anda mengabulkannya.
Lebih baik Anda menjual kepada mereka dengan harga miring atau rugi, daripada memberinya cuma-cuma. Jangan sampai yang kemudian menjadi berita dari mulut ke mulut adalah bahwa tempat Anda adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan tanaman secara gratis. Dengan menjual murah atau rugi, sedikitnya, yang akan menjadi berita adalah tempat Anda menjual tanaman dengan harga murah.

Keuntungan lain dengan memilih cara ini, Anda tentu saja tidak perlu buang biaya untuk menyewa lapak. Selain itu, jika sedang tidak ada pembeli, Anda bisa menikmati keindahannya setiap hari. Kerugiannya, istri, mertua, anak atau cucu Anda bisa terganggu ruang geraknya. Anda juga harus mulai bersiap-siap memiliki rumah seperti hutan belantara. Cara ini juga bisa dilakukan secara luwes. Misalnya, kalau Anda masih kerja, atau punya usaha lain, Anda bisa melakukan open house khusus pada hari Sabtu dan Minggu.

Menitipkan Tanaman
Tanaman bisa Anda titipkan ke teman yang menjual tanaman atau ke penjual tanaman yang Anda kenal. Ini cara paling aman, terutama jika Anda tergolong hobiis pembosan. Jadi kalau ada tanaman yang Anda anggap sudah menjemukan, Anda bisa meminta mereka untuk memasarkannya. Cara titip teman juga pas jika Anda tergolong pemalu, atau masih malu-malu menjadi pedagang tanaman hias.

Keuntungannya, rumah Anda nyaman, dan Anda tak perlu mengeluarkan biaya sewa lapak. Jeleknya, ada kemungkinan tanaman Anda tersia-sia di tempat ‘penitipan’. Bahkan bukan tidak mungkin, orang-orang yang Anda titipi malah ‘mencuri’ tanaman Anda dengan memotong bonggol atau akarnya tanpa Anda ketahui.

Menyewa Tukang Gerobak Keliling
Ini cara paling jitu kalau rumah Anda sempit, dan Anda tidak punya kebun sendiri. Bikin gerobak dorong, dan panggil para pengangguran yang tinggal di sekitar Anda untuk diajak menjadi pedagang keliling tanaman hias. Minta kepada mereka untuk masuk ke perumahan-perumahan menjajakan tanaman Anda. Dewasa ini banyak orang senang tanaman hias tapi terlalu sibuk untuk mendatangi nurseri. Mereka adalah pasar potensial Anda.

Enaknya, setiap hari Anda menerima setoran dari para penarik gerobak dorong. Kalau setiap gerobak menyetor Anda uang Rp1 juta saja sehari, kita sudah bisa bayangkan, betapa indahnya bisnis tanaman hias. Dari sana sekaligus Anda juga bisa mendapat info tanaman yang disukai dan tanaman yang tidak disukai. Dengan demikian, Anda bisa langsung belanja tanaman yang disukai konsumen di tempat penjualan grosir tanaman hias.

Risikonya, kalau penarik gerobak kabur beserta gerobaknya Anda bisa gigit jari. Namun, Anda bisa cegah terlebih dulu dengan menyimpan fotokopi KTP-nya. Kalau ada apa-apa, tinggal lapor polisi.

Menjadi Hunter atau Buser
Kalau Anda ingin dapat untung dari berjualan tanaman hias tapi modal cekak atau tidak punya modal sama sekali, cara ini bisa dilakukan, yaitu dengan menjadi seorang hunter (pemburu) atau buser (buru sergap) tanaman hias.

Pada dasarnya hunter dan buser adalah makelar atau istilah kerennya brooker. Modalnya, informasi dan sebuah handphone yang bisa kirim foto melalui Multimedia Messaging Service (MMS). Dengan model bisnis ini, Anda bahkan tidak harus punya tanaman sendiri.

Membuka Kebun Khusus Sendiri di Daerah Pinggiran
Cara ini mungkin termasuk cara paling mahal. Karena kita harus menyewa atau memiliki lahan luas di daerah pinggiran yang harga atau sewa tanahnya masih murah. Namun, percayalah, meski di dearah pinggiran sekali pun, kalau koleksi tanaman hias Anda bagus, orang akan tetap memburunya.
Bak syair lagu “Ke gunung kan kudaki, ke laut kan kuseberangi….”

Keuntungannya, Anda bisa memilih konsumen yang datang ke kebun. Kalau Anda sedang capek Anda bisa mengatakan nurseri Anda tutup, Anda sedang di luar kota atau alasan-alasan lainnya. Bahkan Anda bisa menyeleksi pembeli Anda. Keuntungan lainnya, kalau orang sudah jauh-jauh datang ke tempat Anda, sudah pasti mereka juga akan berbelanja cukup banyak.

Membuka Kebun, Sekaligus Membuka Kedai Kopi atau Galeri
Kalau kondisi keuangan memungkinkan, dan lokasi mendukung, selain membuka kebun dan menjual tanaman, Anda bisa menambah fasilitas lain seperti kafe, kedai kopi, atau galeri lukisan. Jadi, selain berburu tanaman, pengunjung bisa menikmati kopi atau membeli lukisan.

Di Bandung ada All About Strawberry. Bapak dan ibu membeli buah atau tanaman stroberi, sementara anak-anak bisa minum jus stroberi. Di Baturaden, Purwokerto ada Puspa Tiara Nurseri yang menyediakan bakso dan kopi. Istri membeli tanaman, anak-anak makan bakso dan suami bisa minum kopi.
Semua happy!

Menjajakan dengan Sepeda Motor atau Mobil
Cara bisnis seperti ini boleh dicoba kalau Anda tidak punya lapak. Anda tinggal ambil dagangan di tempat kulakan, lalu menjajakan secara keliling dengan sepeda motor atau mobil. Sasarannya, pedagang-pedagang tanaman hias kaki lima atau masuk ke pedagang-pedagang yang sedang buka stan pameran yang karena terlalu sibuk tidak punya waktu untuk kulakan..

Kita bisa menjual per lima atau per sepuluh pot. Tak usah untung banyak, asal penjualan lancar dan pembayaran bagus, sudah aduhai. Modalnya, cuma tahu tempat kulakan, tahu lokasi sasaran kita berada, dan punya sepeda motor atau mobil yang bisa dipakai. Kalau Anda bisa ngutang dulu di tempat kulakan, lebih asoy.
Jadi Anda tak perlu mengeluarkan modal. Tentu saja, Anda harus langsung membayarnya begitu Anda menerima uang.

Membuat Website
Kalau mau memasarkan tanaman Anda ke pasar lebih luas, Anda bisa membuat website. Di situ Anda bisa memasang foto-foto tanaman, dilengkapi deksripsi dan harganya.

Membuat website tidak mahal. Anda cuma harus membayar seorang desainer web, untuk membuat website. Lalu menghubungi dan membayar pihak web hosting, agar website Anda bisa disiarkan ke seluruh dunia.

Keuntungan lain jika mempunyai website, Anda malah bisa jadi brooker. Tanaman milik teman yang hendak dijual bisa Anda foto, lalu gambarnya dipasang di website. Jika laku, Anda akan mendapatkan komisi.

Pasang Iklan Baris di Internet
Punya tanaman, tapi tidak punya gerai, atau malu mejeng di pameran, tidak bisa bikin gerobak boro-boro punya website? Gampang saja. Pasang iklan baris di Internet.

Dewasa ini banyak portal-portal tanaman hias yang bersedia memasangkan iklan baris Anda secara gratis. Contohnya, Trubus Online (http://www.trubus-online.com), dan LangitLangit.Com (http://www.langitlangit.com) . Syaratnya cuma satu: Anda tidak gaptek Internet. Kalau cuma tidak punya Internet, gampang, datang saja ke Warnet atau bawa laptop dan bayar vouncher sewa hot spot yang banyak dimiliki supermal atau kafe.

Buka Supermarket
Buka supermarket butuh lahan dan bangunan yang memadai. Di situ orang bisa berbelanja tanaman hias secara swalayan. Cuma mungkin, Anda tidak cukup bayar tenaga untuk bagian kasir, tapi perlu juga sewa para detektif untuk mengatasi para pengutil tanaman. Maklum, tukang kutil biasanya juga mencari peluang di supermarket Anda.

Jadi importir.
Anda berangkat ke Thailand, dan membawa pulang tanaman yang sedang digemari di tanah air. Kelihatannya keren. Syaratnya, paling sedikit Anda punya paspor, surat izin impor dan uang memadai..

Menurut orang yang suka ulang-alik ke sana, sedikitnya kita harus membawa Rp. 500 juta, supaya kita untung. Kalau bawa uang dibawah itu, bisa saja, tapi Anda tekor. Anda juga harus siap berurusan dengan masalah bea cukai setelah barang Anda tiba di bandara. Repotnya, tidak ada tarip resmi, semua masih dihitung suka-suka.

Saat buku ini ditulis, beaya seperti ini, untuk sekali masuk barang bisa mencapai antara Rp. 10 juta sampai Rp. 25 juta. Tentu saja beaya sebesar itu harus Anda masukkan sebagai komponen harga jual. Salah-salah berbicara dengan pihak berwenang, bukannya Anda dapat untung, barang malah disita, untuk dimusnahkan. Anda pun gigit jari. Kalau Anda tergolong tidak gentar atau suka naik pesawat terbang dan sedikit punya nyali, model bisnis ini bisa dicoba.


(Dikutip dari buku, “JURUS SUKSES BISNIS TANAMAN HIAS”, karangan Kurniawan Junaedhie, PT Agro Media Pustaka, Jakarta 2007

Strategi Memasang Harga Tanaman


Berbisnis tanaman itu gampang. Namun, untuk memulai bisnis ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk menjalankan bisnis tanaman hias ini. Salah satunya adalah strategi memasang harga tanaman.

Menetapkan harga sebuah tanaman hias itu penting, meski tidak mudah. Ada beberapa patokan yang bisa dipertimbangkan. Misalnya, melihat harga pesaing. Pastikan, Anda mau harga lebih mahal atau lebih murah dibandingkan pesaing. Menetapkan harga lebih murah itu biasa, tapi bagaimana jika kita ingin menetapkan harga lebih mahal? Bisa saja. Kalau tanaman hias yang sama diletakkan di pot keramik yang mahal, harga tentu lebih mahal. Cara lain adalah menghitung biaya yang dikeluarkan supaya Anda tetap mendapatkan untung. Harga beli, misalnya harus diperhitungkan dengan ongkos bea cukai, transportasi, dan resiko.

Selain itu, di dunia bisnis tanaman hias ini juga terdapat strategi-strategi bisnis modern lainnya yang boleh saja Anda coba. Di antaranya:

  • Block Pricing.
    Block pricing bisa diartikan sebagai harga borongan. Harga ini dipatok agar pembeli bisa memilih untuk membeli borongan atau eceran. Cara ini biasa digunakan oleh nurseri atau pedagang tanaman hias yang mau cuci gudang. Namun, bisa juga dimanfaatkan oleh nurseri untuk menjual tanaman-tanaman yang susah dijual eceran.
  • Commodity Bundling.
    Beberapa produk yang tidak sejenis dijual dalam satu paket harga. Misalnya, membeli sejumlah anthurium dengan tambahan beberapa pot aglaonema. Maksudnya, supaya semua tanaman bisa terjual.
  • Price Discrimination.
    Diskriminasi harga, begitulah kira-kira terjemahannya. Artinya, konsumen yang sama diberi harga berbeda, karena volume pembelian berbeda. Jika konsumen membeli satuan dengan harga Rp 100.000 per pot, ia akan mendapat harga Rp 60.000 per pot jika membeli 100 pot. Konsumen bisa diberi harga prospek. Harga yang diberikan lebih rendah dibandingkan dengan harga normal kalau konsumen dianggap memiliki prospek, yakni bisa menjual banyak dan pandai memasarkan tanaman kita.

Artikel ini tiulis oleh Kurniawan Junaedhie dalam buku Jurus Sukses Bisnis Tanaman Hias yang diterbitkan AgroMedia Pustaka. Buku ini sangat tepat bagi Anda yang berancang-ancang memasuki dunia tanaman hias. Mulai dari modal yang dibutuhkan, kiat memilih nama nurseri, strategi memilih model bisnis, menentukan tanaman yang akan dijual, hingga tip & trik memahami konsumen serta calon konsumen.

Saturday, May 03, 2008

Suatu sore hari di medio November 2007. Sebuah gerai di pameran Trubus Agro Expo 2007 ramai oleh pengunjung. Ratusan pot sansevieria: gold flame, california, dan pagoda yang terpajang di ruangan berukuran 4 m x 6 m jadi perhatian utama. Di penghujung pameran selama 10 hari, Harry Sugianto, pemilik stan, menuai omzet Rp50-juta dari penjualan 500 pot sansevieria.

Nominal sebesar itu tak pernah terbayangkan sebelumnya. Maklum, Harry tergolong 'anak bawang'. Pensiunan perusahaan alat berat itu baru terjun di bisnis lidah mertua pada Maret 2007. Ketika itu ia nekat ikut pameran pertama kali di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Jakarta Timur. Nekat? Ya, ketika itu dunia tanaman hias tengah 'dikuasai' anthurium, si raja daun. Harry kukuh pada pendirian dengan memajang 1 jenis tanaman: sansevieria. 'Waktu itu omzetnya hanya Rp15-juta. Saya betul-betul tak menyangka omzet berlipat 3 kali dalam hitungan bulan,' katanya.

Kini Harry membuka greenhouse di bilangan Lido, Bogor, seluas 500 m2. Itu untuk menampung jenis cylindrica, giant, dan canaliculata. Ketiganya tergolong berdaun tebal. Maklum, sejak sebulan terakhir permintaan yang masuk jenis berdaun tebal, bulat, dan kering yang disukai karena bandel dan tahan banting.

Eksklusif
Wajah baru yang juga ketiban rezeki lidah jin ialah Heroe Pramono di Surabaya. General manajer sebuah perusahaan bahan bangunan itu terjun ke bisnis sansevieria pada Juni 2007. Pada penghujung 2007 Heroe menjual 100 pot lidah mertua per bulan. Jenis yang diburu pelanggan, S. zaelani australian black spot, gold flame, twister, dan patula. Heroe meraup omzet Rp7,5-juta-Rp10-juta per bulan. Manisnya sansevieria juga dirasakan Nanang Prasojo di Yogyakarta.

Sukses 3 pendatang baru di bisnis sanseveria itu bukan tanpa sebab. Penelusuran Trubus ke berbagai daerah, bisnis sansevieria memang tengah menggeliat. 'Sejak 3 bulan silam pasar sansevieria mulai bergerak,' kata Iwan Hendrayanta, ketua Perhimpunan Florikultura Indonesia. Ia merujuk pada pendapatan di nurserinya Rp32-juta per bulan sejak 3 bulan silam. Beberapa pemain fanatik menyebut pergerakan pasar sansevieria sejak setahun silam. Itu terutama untuk jenis eksklusif.

Menurut Agus Mulyadi, pemain sansevieria di Solo, lidah naga disebut eksklusif bila bersosok cantik, langka, dan pertumbuhan lambat. Tiga syarat itu menyebabkan sansevieria eksklusif dibandrol selangit, Rp500-ribu-Rp60-juta per pot. Djumiati Aris Budiman, pemilik nurseri Watuputih, Yogyakarta memberi syarat tambahan. 'Tanaman biasa bisa jadi eksklusif bila mengalami mutasi,' katanya. Sebut saja jenis giant alias masoniana. Tanpa mutasi harganya Rp50-ribu-Rp100-ribu per daun. Namun, giant variegata putih Rp7,5-juta per daun. Giant variegata golden (kuning, red) dibandrol Rp5-juta per daun.

Definisi lebih lunak diberikan Soedjianto, pemain di Wonosobo. 'Yang disebut eksklusif semua jenis sansevieria nonlaurentii dan hahnii,' tuturnya. Harganya mulai Rp50-ribu per pot hingga puluhan juta rupiah. Toh, bukan berarti semua lidah naga sekelompok S. trifasciata laurentii dan hahnii tergolong murahan. California yang dibandrol Rp1-juta per pot berdaun 3-4; gold flame Rp250-ribu-Rp1- juta per pot. Golden wendy-sekelompok dengan hahnii-Rp750-ribu-Rp2,5-juta per pot.

Momentum
Bukan tanpa alasan jika kini sansevieria berkibar. 'Harga anthurium sudah tidak masuk akal. Jadi, pemain tanaman hias mencari tanaman lain yang bisa diangkat dengan harga rasional. Sansevieria memenuhi syarat itu,' ujar Iwan.

Harga lidah naga memang terjangkau. 'Ia mengalami kenaikan, tapi bertahap. Tidak sedrastis raja daun,' kata Willy Poernawan, ketua Masyarakat Sansevieria Indonesia (MSI), di Yogyakarta. Sebut saja S. kirkii var. pulchra 'coppertone.' Pada awal 2007 harga 3-4 daun dengan bentangan 20 cm Rp250-ribu. Pertengahan tahun menjadi Rp350-ribu-Rp450-ribu, dan di penghujung tahun Rp750-ribu.

Kenaikan harga yang cenderung bertahap itu membuat pemain mudah memprediksi pasar. 'Pergerakan harga mudah dipantau, harga di mancanegara diketahui persis melalui internet,' ujar Harry. Itulah salah satu alasan Harry nekat bermain sansevieria. Artinya, di bisnis sansevieria, pemula sekalipun tak akan merasa tertipu membeli dengan harga tinggi.

Informasi yang serba terbuka di dunia sansevieria menjadi antitesis bagi orang yang menganggap harga di dunia tanaman hias rawan goreng-menggoreng.

Penuhi 7 syarat
Djumiati menambahkan 7 syarat yang mesti dimiliki tanaman agar bisa diterima masyarakat dan menjadi tren. Tiga syarat pertama berhubungan dengan estetika: cantik, variasi bentuk beragam, dan variasi warna tinggi. 'Sebetulnya dengan 3 syarat itu, sebuah tanaman pasti disukai hobiis, tapi tak cukup kuat untuk menjadi tren yang panjang,' kata Mimi, sapaan Djumiati.

Tiga syarat lain berkaitan dengan penanganan: perawatan mudah, tingkat perbanyakan sedang, dan pertumbuhan lambat. 'Bila tanaman mudah dirawat, biaya perawatan rendah, hobiis dan pemula gampang tertarik. Koleksi tanaman tak akan mengganggu rutinitas sehari-hari,' ujarnya. Dua sifat yang disebut terakhir disukai produsen dan pedagang. Bila tanaman terlalu mudah diperbanyak, kejenuhan pasar gampang terjadi. Pertumbuhan lambat membuat periodisasi sebuah tren panjang.

Syarat terakhir tergolong tambahan, tapi berperan penting mempengaruhi publik. Tanaman mesti mempunyai nilai guna selain nilai estetika. Sansevieria bersifat antipolutan dan antiradiasi. Itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Hasil penelitian selama 25 tahun menyebut lidah mertua mampu menyerap 107 polutan udara. Jadi, semua syarat untuk jadi tren itu terpenuhi oleh lidah naga.

Siklus berulang
Sejatinya, tren sansevieria di tanahair bukan kali pertama. Pada 2004-2005, dunia tanaman hias dikejutkan dengan maraknya orang mengebunkan S. laurentii. Kala itu importir dari Korea bergerilya langsung ke pelosok Pulau Jawa untuk mencari kerabat agave itu. Kawasan Bopuncur (Bogor, Puncak, dan Cianjur) di Jawa Barat dan Malang, di Jawa Timur, pun berubah menjadi sentra laurentii. Saking populernya laurentii, tanaman pagar itu menjadi incaran maling.

Sayang, perniagaan ekspor terhenti pada 2005. 'Semua kebun terkena serangan busuk daun karena bakteri Erwinia sp,' kata Anna Sylvana, eksportir sansevieria. Laurentii rentan penyakit tersebut. Hingga 2007 hanya 2 eksportir bertahan: di Yogyakarta dan Malang. Namun, penelusuran terakhir di penghujung 2007, eksportir di Yogyakarta pun gulung tikar.

Menurut Anna tren pada 2004-2005 itu sebetulnya putaran kedua. Pertama kali laurentii dikirim ke mancanegara dimulai pada 2000. Ketika itu nurseri Greenery mendapat permintaan langsung dari Jepang. Ketika itu negeri Sakura itu tengah getol mengkampanyekan sansevieria sebagai antipolusi. 'Hasil penelitian NASA sebetulnya menyebut 10 tanaman penyerap polusi,' tutur Anna. Tanaman lain kurang gaungnya karena berupa tanaman bunga, krisan, yang umurnya pendek. Atau tanaman daun: phylodendron, aglaonema, dan spatiphylum yang lebih cocok untuk indoor. Lidah mertua cocok untuk indoor dan outdoor.

Ketika kegiatan ekspor terhenti, pasar lokal justru terbuka. Namun, jenis yang diminati hobiis lokal bukan laurentii. Yang dicari jenis-jenis berdaun tebal dan bulat. Sebut saja cylindrica, suffruticosa, dan ehrenbergii. Maklum, informasi sansevieria sebagai tanaman antipolusi kian menyebar.

Laju impor
Peluang itu ditangkap para importir tanaman hias. Boen Soediono di Jakarta menjelajahi Thailand. 'Di sana ada 3-4 nurseri yang khusus menyediakan sansevieria,' kata pemilik nurseri Bloemfield itu. Dari perjalanan 4 kali sepanjang 2007 ia membawa 10 jenis baru yang tergolong langka. Antara lain volkensii, koko, horwood, humiflora, hawaiian star, dan suffruticosa 'frosty spears'. Begitu sampai di tanahair, tanaman langsung berpindah tangan.

Menurut Boen sebetulnya lidah mertua impor masuk pertama kali ke tanahair pada 1980 melalui kolektor asal Belanda. Sayang, jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak sempat tren. Jenis yang masuk: coral blue dan douglas. Di Wonosobo, coral blue dan douglas ditanam oleh ekspatriat asal Amerika bernama Jack E Craig pada 90-an sebagai elemen taman.

Importir lain, Handhi, mendatangkan lidah jin dari Thailand setiap 2 bulan sejak 2 tahun silam. Jenis yang dibawa twister tsunami. Dalam waktu 6 bulan 50 pot lidah naga setinggi 15 cm dan berdaun 7-8 itu laku dengan harga Rp1-juta per pot. Sejak 4 bulan silam, volume penjualan meningkat menjadi 100 pot per bulan. Jenisnya tak melulu twister, tapi juga patens, suffruticosa, fernwood, dan phillipsiae.

Kehadiran jenis baru dipercaya ikut mendongkrak tren sansevieria. Sejak 3 bulan terakhir omzet nurseri Watuputih dari sansevieria mencapai Rp100-juta per bulan. Yang paling banyak dicari-mencapai 50% volume penjualan-sansevieria berharga Rp500-ribu-Rp1-juta. Semua tanaman didatangkan dari Thailand.

Kerikil tajam
Namun, bila tergiur bisnis sansevieria, bersiaplah melewati jalan terjal dan berliku. Pada awal 2007, Sarjianto bersama seorang rekan mencacah indukan giant, pinguicula, dan kenya yasin untuk perbanyakan. Enam bulan kemudian saat anakan itu siap dijual permintaan lidah jin nol. 'Selama 3 bulan pasar mandek,' kata pria asal Yogyakarta itu. Padahal, ia berharap meraup omzet minimal Rp20-juta per bulan. Kenyataan, pendapatan ketika itu hanya Rp2-juta per bulan.

Batu sandungan lain, salah penanganan. Sebuah samurai asal Thailand yang dibeli Mimi seharga Rp15-juta pada kuartal awal 2007 semula tampak gagah. Namun, begitu di-repotting, sansevieria itu stres. 'Daun jadi meliuk-liuk karena salah pengemasan saat diimpor. Hingga kini lidah naga itu teronggok di pojokan rumah plastik miliknya.

Penyakit busuk daun tetap jadi momok, terutama untuk jenis laurentii dan hahnii. Hanya dalam hitungan minggu, kebun laurentii dan moonshine untuk ekspor seluas 8 ha milik Greenery luluh-lantak diterjang Erwinia sp. Kini pasar yang dikuasai Indonesia diambil alih oleh Vietnam dan Birma.

Kendala lain, pencurian. Seorang hobiis di Sawangan, Depok, hanya bisa terpekur lesu. Sebanyak 180 jenis sansevieria asal Perancis yang baru datang digondol maling. Padahal, banyak jenis yang mutasi.

Semarak kontes .
Toh, segudang kendala itu tak menyurutkan semangat para pemain. 'Untuk penanaman di lahan luas memang tidak menguntungkan. Tapi, pembudidayaan sebagai tanaman pot tetap prospektif,' kata Lanny Lingga di Bogor. Konsumen sansevieria dalam pot adalah hobiis di tanahair.Sebagai contoh, sejak 3 bulan terakhir superba, superba futura, dan tiger yang dipotkan Liling Watiasita di Yogyakarta laris manis. 'Permintaan pot plant meningkat 30%,' katanya.

Geliat bisnis lidah jin pun didukung maraknya kontes di berbagai daerah. Pada Januari 2008 tercatat 2 kabupaten menggelar kontes: Blora dan Banyumas. Bahkan, Blora kini dicanangkan sebagai kota sansevieria oleh sang bupati, Drs RM Yudhi Sancoyo, MM. Di penghujung 2007, ajang serupa digelar di Surabaya dan Yogyakarta.

Sebulan sebelumnya di Jakarta dan Yogyakarta. 'Sejak 6 bulan terakhir hampir tiap bulan digelar 2 kontes. Peserta berlimpah, mulai 50 hingga tembus 102 peserta,' kata Willy. Bandingkan dengan 2005, saat itu kontes lidah mertua hanya sekali digelar. Sepanjang 2006 hingga April 2007 kontes sansevieria hanya 4 kali.

Frekuensi kontes yang meningkat seiring dengan munculnya komunitas pencinta sansevieria. Di Yogyakarta ada: Masyarakat Sansevieria Indonesia alias MSI. Kini cabang-cabang MSI berdiri di berbagai daerah. Sebut saja Klaten, Solo, Wonosobo, Blora, Tulungagung, Surabaya, dan Ngawi.

Pergerakan tren pun tertangkap di luar Jawa. Wartawan Trubus, Syah Angkasa, melihat pameran di Padang mulai diramaikan lidah naga. Pun di Lampung, Palembang, Medan, dan Bali. Keriuhan lidah jin itu melahirkan kolektor-kolektor tulen.

'Mempunyai sansevieria ibarat mengoleksi lukisan pelukis terkenal. Tak semua yang punya uang bisa memiliki. Jumlahnya terbatas sehingga eksklusif,' kata Michael, kolektor di Semarang. Itulah peluang yang ditangkap orang-orang seperti Harry dan Heroe.

Dikutip dari TRUBUS edisi Februari 2008 dengan judul BOOMING SANSEVIERIA (Destika Cahyana/Peliput: Andretha Helmina, A. Arie Raharjo, Dian Adijaya, Evy Syariefa, Imam Wiguna, Kiki Rizkika, Lastioro Anmi Tambunan, Nesia Artdiyasa, Rosy N Apriyanti, dan Syah Angkasa)


Flora eksotik penyerap racun

Tanaman indah dan sedap dipandang mata ini habitat aslinya justru di daerah tropis kering (iklim gurun yang panas & pegunungan tandus), memiliki keunggulan yang jarang ditemukan pada tanaman lain.

Sansevieria memiliki ciri umum menyimpan air didalam seluruh bagian tubuhnya dalam jumlah banyak, memiliki rimpang, berdaun tebal, serta ujung daunnya runcing atau berduri. Oleh Peneliti sering dinamakan dengan tanaman Perintis (Old century plant), yaitu tanaman purba yang mampu bertahan hidup saat tanaman dari famili lain tidak mampu bertahan hidup dilingkungan yang sangat tandus maupun terhadap perubahan suhu yang relatif ekstrim

Bangsa Cina memandang kecantikan Sansevieria dari bunganya yang beraroma wangi oleh karena itu disebut dengan pak lan, sweet mei lan, ylang ylang, dan jasmine.

Bangsa Cina memandang ada 8 kebaikan tanaman Sansevieria ;

1. Kesuburan (tidak membutuhkan media tanam khusus),

2. Panjang umur (tahan terhadap kondisi ekstrim serta anti polutan),

3. Kecerdasan (bisa mutasi bentuk maupun warna),

4. Seni (bisa dibonsai maupun di grouping),

5. Yin-Yang (......),

6. Kecantikan (mempunyai bentuk maupun warna yang unik bahkan ada yang dapat memantulkan sinar),

7. Kekuatan (pertumbuhan yang tegak ditanah maupun di pot), serta

8. Kemakmuran (Kesanggupan beranak baik dari rimpang maupun stek daun, bahkan anakannya dapat menembus tanah & pot).

Konon hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan bahwa Sanseiveira mampu menyerap 107 jenis unsur berbahaya. Riset lainnya dapat disimpulkan bahwa untuk ruangan seluas 100 m3 cukup ditempatkan Sansevieria Lorentii dewasa berdaun 5 helai agar ruangan itu bebas polutan. Ciri spesifik yang jarang ditemukan pada tanaman lain, diantaranya mampu hidup pada rentang suhu dan cahaya yang luas,sangat resisten terhadap gas udara yang berbahaya (polutan), bahkan mampu menyerapnya sehingga didaerah berlalulintas padat dan didalam ruangan yang penuh dengan asap nikotin dimanfaatkan sebagai antipolutan (air freshener). Sementara di Afrika getah Sansevieria dimanfaatkan sebagai antiracun ular dan serangga.

Fakta keunikan Sansevieria dibanding tanaman hias lainnya adalah :

1. Sanse mengeluarkan Oksigen dan mampu menyerap bau/ polusi yang ada disekitarnya 24 jam terus menerus.

2. Selain dimanfaatkan untuk tanaman Outdoor dilahan terbuka, juga dapat ditanam secara Indoor karena bisa bertahan cukup lama tanpa perlu terkena sinar matahari.

3. Nama jenis Sansevieria lebih pasti karena pemberiannya berasal dari Penelitinya.

4. Dilindungi Organisasi badan Internasional karena di habitatnya sendiri sanseiviera sudah terancam punah.

5. Sampai saat ini tanaman hias yang diakui dunia / memiliki organisasi resmi yaitu Bonsai, Anggrek & Sansevieria (International Sansevieria Sociaty)

6. Dapat mutasi bentuk dan warna

7. Kelangkaan beberapa jenis Sansevieria menjadi tantangan tersendiri bagi Para Hobis untuk memburunya dan memilikinya sehingga masalah harga dinomor duakan